Monday, April 29, 2013

Jatuh Karena Cinta

"Salah satu karya My Best Serabella (write-bells.blogspot.com) thanks for your support darl. Cukup terharu, berkat curhatanku dia bisa menuangkan ini lewat kata-kata. You makes me wonder, really :D Holding on!"

written by Serabella Annora, April 25th, 2013. 


Menangis adalah cara hati berbicara ketika mulut tak lagi sanggup..
Pagi ini, kami bertemu setelah libur memisahkan kami selama dua hari. Dia langsung memelukku, dan terisak di bahuku. Aku tahu apa yang terjadi padanya, dia sudah cerita semua sehari sebelumnya. Ini tentang kisah cintanya yang begitu-begitu saja, selalu berakhir dengan dia sebagai korbannya.
Aku tidak mengerti, mengapa laki-laki itu hobi menyakiti. Lagi-lagi aku tidak mengerti, mengapa Thata selalu jadi korban patah hati. Thata punya segalanya, namun laki-laki itu malah menyia-nyiakannya. Mereka belum tahu betapa beruntungnya mereka setelah mendapatkan Thata. Seharusnya laki-laki itu bersyukur, mendapatkan cinta yang tulus dari seorang Thata, gadis kuat yang tak pernah mencintai setengah-setengah. Banyak orang di luar sana menunggu Thata untuk menjadi miliknya, namun Thata tetap setia pada lelaki yang dicintainya. Dia tidak menyangka, pengorbanannya harus dibalas dengan luka yang tidak main-main sakitnya.
Kali ini lukanya berbeda, dia tidak putus cinta. Seseorang yang bukan kekasihnya telah mempermainkan perasaannya, membuatnya kembali merasakan sakitnya terluka.
Pada dasarnya, Thata bukanlah gadis cengeng yang menangis keras-keras lalu menyayat tangannya sendiri dan meng-upload ke jejaring sosial, kemudian membuat status sepanjang kertas koran untuk mengatakan pada orang-orang bahwa dia sedang sakit hati. Bukan, Thata bukan tipe gadis lebay seperti itu. Dia memilih menangis di bawah bantal, supaya isak tangisnya tidak terdengar. Supaya tetap terlihat kuat di depan orang-orang. Dia suka mencoba tegar, bahkan di saat dia tahu tidak mudah untuk bertahan di saat-saat seperti ini.
Tapi aku paham perasaannya, bagaimanapun, sakit rasanya dipermainkan. Dia lelah menahan sakit yang berkepanjangan, dia tidak kuat menahan sesak yang perlahan membuncah, pada akhirnya luka itu akan keluar juga dari kelopaknya dengan nama air mata. Thata bukan gadis yang cengeng, namun cinta bisa meruntuhkan kekuatannya dalam sekejap.
Thata memelukku erat-erat, seiring dengan isakannya yang semakin kuat. Gadis ini benar-benar dirapuhkan oleh perasaan. Dan melalui pelukan, aku ingin menyalurkan kekuatan. Cintanya bukan cinta main-main, dia tidak pernah merasakan jatuh cinta sedalam ini pada sosok bernama lelaki. Baru kali ini. Tak heran, sakit rasanya ketika lelaki yang begitu dipercaya untuk tidak menyakiti malah menghempaskannya sedemikian sakit.
Mulutnya mulai membuka, mencoba mencurahkan apa yang mengganjal hatinya. Begitu berat bebannya hingga untuk berkata-kata saja ia tak mampu lagi. Berkali-kali ia membekap mulutnya, lalu terisak. Matanya memerah dan berkaca-kaca. Aku sungguh tidak tahu apa yang bisa kulakukan untuk mengurangi bebannya sedikit saja, untuk menyembuhkan lukanya setitik saja. Jika ada yang bisa kulakukan untuk membuatnya kembali tertawa, akan kulakukan saat itu juga, supaya tangis itu tak kudengar lagi.
Aku tahu Thata lelah, aku tahu ia muak dengan kisahnya yang monoton. Aku harap dia bisa cepat bangkit. Aku yakin dia cukup kuat untuk menunjukkan pada mereka bahwa dia terlalu berharga untuk disia-siakan begitu saja.
Keep holding on, My Best..


Thank you for everything my Best, keep holding on!^^

No comments:

Post a Comment