"Salah satu karya My Best Serabella (write-bells.blogspot.com) thanks for your support darl. Cukup terharu, berkat curhatanku dia bisa menuangkan ini lewat kata-kata. You makes me wonder, really :D Holding on!"
written by Serabella Annora, April 25th, 2013.
Thank you for everything my Best, keep holding on!^^
written by Serabella Annora, April 25th, 2013.
Menangis adalah cara hati berbicara ketika mulut tak lagi sanggup..
Pagi ini, kami bertemu setelah libur memisahkan kami
selama dua hari. Dia langsung memelukku, dan terisak di bahuku. Aku tahu apa
yang terjadi padanya, dia sudah cerita semua sehari sebelumnya. Ini tentang
kisah cintanya yang begitu-begitu saja, selalu berakhir dengan dia sebagai
korbannya.
Aku tidak mengerti, mengapa laki-laki itu hobi menyakiti.
Lagi-lagi aku tidak mengerti, mengapa Thata selalu jadi korban patah hati.
Thata punya segalanya, namun laki-laki itu malah menyia-nyiakannya. Mereka
belum tahu betapa beruntungnya mereka setelah mendapatkan Thata. Seharusnya
laki-laki itu bersyukur, mendapatkan cinta yang tulus dari seorang Thata, gadis
kuat yang tak pernah mencintai setengah-setengah. Banyak orang di luar sana
menunggu Thata untuk menjadi miliknya, namun Thata tetap setia pada lelaki yang
dicintainya. Dia tidak menyangka, pengorbanannya harus dibalas dengan luka yang
tidak main-main sakitnya.
Kali ini lukanya berbeda, dia tidak putus cinta.
Seseorang yang bukan kekasihnya telah mempermainkan perasaannya, membuatnya
kembali merasakan sakitnya terluka.
Pada dasarnya, Thata bukanlah gadis cengeng yang menangis
keras-keras lalu menyayat tangannya sendiri dan meng-upload ke jejaring sosial, kemudian membuat status sepanjang kertas
koran untuk mengatakan pada orang-orang bahwa dia sedang sakit hati. Bukan,
Thata bukan tipe gadis lebay seperti itu. Dia memilih menangis di bawah bantal,
supaya isak tangisnya tidak terdengar. Supaya tetap terlihat kuat di depan
orang-orang. Dia suka mencoba tegar, bahkan di saat dia tahu tidak mudah untuk
bertahan di saat-saat seperti ini.
Tapi aku paham perasaannya, bagaimanapun, sakit rasanya
dipermainkan. Dia lelah menahan sakit yang berkepanjangan, dia tidak kuat
menahan sesak yang perlahan membuncah, pada akhirnya luka itu akan keluar juga
dari kelopaknya dengan nama air mata. Thata bukan gadis yang cengeng, namun
cinta bisa meruntuhkan kekuatannya dalam sekejap.
Thata memelukku erat-erat, seiring dengan isakannya yang
semakin kuat. Gadis ini benar-benar dirapuhkan oleh perasaan. Dan melalui
pelukan, aku ingin menyalurkan kekuatan. Cintanya bukan cinta main-main, dia
tidak pernah merasakan jatuh cinta sedalam ini pada sosok bernama lelaki. Baru
kali ini. Tak heran, sakit rasanya ketika lelaki yang begitu dipercaya untuk
tidak menyakiti malah menghempaskannya sedemikian sakit.
Mulutnya mulai membuka, mencoba mencurahkan apa yang
mengganjal hatinya. Begitu berat bebannya hingga untuk berkata-kata saja ia tak
mampu lagi. Berkali-kali ia membekap mulutnya, lalu terisak. Matanya memerah
dan berkaca-kaca. Aku sungguh tidak tahu apa yang bisa kulakukan untuk mengurangi
bebannya sedikit saja, untuk menyembuhkan lukanya setitik saja. Jika ada yang
bisa kulakukan untuk membuatnya kembali tertawa, akan kulakukan saat itu juga,
supaya tangis itu tak kudengar lagi.
Aku tahu Thata lelah, aku tahu ia muak dengan kisahnya
yang monoton. Aku harap dia bisa cepat bangkit. Aku yakin dia cukup kuat untuk
menunjukkan pada mereka bahwa dia terlalu berharga untuk disia-siakan begitu
saja.
Keep holding on, My Best..
Thank you for everything my Best, keep holding on!^^
No comments:
Post a Comment