Saturday, May 18, 2013

Bukan Ahli Alih Bahasa

Dan lagi kata-kata itu lagi. Apa tak ada kata lain yang lebih menjelaskan maksud dari semua sikapmu? Yang selama ini tak pernah aku mengerti? Adakah bahasa lain yang bisa menjelaskan semua maksud dari pikiran dan hatimu selama ini? Agar semua lebih jelas dan tidak mempermainkan perasaanku dengan cara diombang ambingkan tidak jelas seperti ini. Terlalu banyak tanda tanya dan terlalu banyak air mata yang kubuang percuma. Hanya untuk menangisi keadaan yang entah ini namanya apa. Patah hati bukan, sakit hati karena cinta? Menurutku bukan. Di khianati? Itu biasa. Lalu ini apa? PHP? Masalah apa lagi itu? Entahlah..semua ini terlalu rumit untuk dijelaskan. 

Apalagi yang perlu dijelaskan? Sikap seperti apa lagi yang akan kau tunjukkan untuk membuatku semakin tak paham? Aku benar-benar muak dengan permainanmu. Kau anggap apa aku? Yang kejelasannya tak pernah teraba, tak pernah bisa terlihat, dan tak pernah bisa kumengerti. Aku muak dengan semuanya. Untuk saat ini kau pergi, lalu beberapa hari kemudian datang lagi dan berkata 'aku masih temanmu kan?'. Jika telah puas mendengar jawaban 'iya kok kamu temanku' kemudian pergi lagi dan menghilang lagi. Selalu saja terulang begitu besok besoknya dan besoknya lagi. 

Lagi-lagi seperti ini, lagi-lagi sakit, lagi-lagi kecewa, lagi-lagi galau. Pembodohan. Bisakah kau tetap tinggal disini saja? Yang akan selalu ada untukku, tidak pergi dan menghilang dengan berbagai alasan dan tidak membuatku berpikir bahwa selama ini kau hanya memanfaatkanku. Bisakah kau mengerti? Peka? Sedikit saja aku butuh perhatianmu yang dulu 'pernah' kau berikan. 

Sudah! Aku bukan ahli alih bahasa yang selalu paham maksud pikiranmu. Jangan tuntut aku menjadi seperti itu. Jangan paksa aku lari dari kenyataan. Setelah semua yang terjadi kau pergi begitu saja? Mangkir begitu saja? Apa sebegitu kejam prinsip semua lelaki? Be a man wahai kau yang paling kupuja! Jangan berikan kasih sayang palsumu. Bagimu mungkin nggak penting, nggak mikir, nggak ngrasa. Haha baik sekali.... 

Sadar dong sadar dari tidur lelapmu. Could you look at me yang rela melakukan apapun demi senyum itu ada dari bibirmu? Do you ever feel gimana perasaanku seperti dihancurkan mesin penghancur baja? Never, you never know how I feel hey boy! Come on please, peka dong please. You should know where you belong, think I know it's with me. 

Maaf, memang tak seharusnya perasaan itu dipaksakan. Tapi jangan paksa aku mangkir dari jabatanku sebagai secret admirer selama beberapa bulan ini. Sudah cukup bahagia meski tanpa pengakuan. Dan cukup merasakan harapan meski sang pemberi tanpa ada rasa peka. 


7:11 PM di sudut ruang tamu, dimana kamu biasa duduk. Ingatkah?

No comments:

Post a Comment